Pada tahun ini, SMPN 15 Yogyakarta kembali melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bagi siswa kelas VIII. ANBK merupakan salah satu program penting dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang bertujuan untuk mengevaluasi capaian pembelajaran siswa serta memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Sebanyak 50 siswa kelas VIII di SMPN 15 Yogyakarta dipilih berdasarkan data Dapodik (Data Pokok Pendidikan) untuk mengikuti asesmen ini. Pemilihan siswa ini merupakan representasi dari keseluruhan siswa kelas VIII.
Ujian ini dilaksanakan selama dua hari berturut-turut dengan berbagai persiapan yang matang. Sekolah telah mempersiapkan komputer dan jaringan internet yang memadai. Mengingat ANBK berbasis komputer, ketersediaan perangkat yang memadai menjadi syarat utama. Selain itu, sekolah juga memastikan bahwa setiap komputer yang digunakan dalam kondisi baik dan siap dipakai.
Sebelum pelaksanaan asesmen yang sebenarnya, pihak sekolah mengadakan simulasi untuk para siswa. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan siswa pada sistem dan antarmuka ANBK sehingga mereka dapat lebih percaya diri dan familiar dengan soal-soal yang akan dihadapi. Simulasi ini juga bertujuan untuk menguji kesiapan teknis, seperti jaringan internet dan perangkatnya. Selain itu, guru-guru di SMPN 15 Yogyakarta turut memberikan pendampingan intensif kepada siswa. Mereka membimbing siswa dalam memahami konsep-konsep literasi dan numerasi yang diuji dalam ANBK, serta memberikan latihan soal yang serupa dengan soal ANBK.
Pelaksanaan ANBK di SMPN 15 Yogyakarta berlangsung selama dua hari. Pada hari pertama, yaitu tanggal Senin, 9 September 2024, siswa diuji dalam kemampuan literasi untuk mengukur kemampuan mereka dalam memahami dan menganalisis teks tersebut. Selain itu, survei karakter juga diberikan untuk mengetahui sikap, nilai, dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hari kedua, yaitu Selasa, 10 September 2024, siswa menghadapi ujian numerasi. Ujian ini menekankan pada kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika dan menerapkannya pada situasi nyata. Soal-soal numerasi tidak hanya sebatas perhitungan matematis, melainkan juga pemecahan masalah yang menuntut pemahaman mendalam. Hal tersebut diharapkan agar siswa dapat berpikir dengan kritis.
Meski pelaksanaan ANBK di SMPN 15 Yogyakarta berjalan cukup lancar, beberapa tantangan dan hambatan masih ditemui. Setelah pelaksanaan ANBK, pihak sekolah melakukan evaluasi, baik dari segi hasil asesmen maupun teknis pelaksanaannya. Melalui adanya asesmen ini, sekolah diharapkan dapat terus berbenah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal literasi digital dan kemampuan berpikir kritis siswa. (Erika)
Tinggalkan Komentar