Siap grak….
Lencang depan grak…
Tegap grak….. Langkah Tegap ……Maju jalan….
Gegap gempita mewarnai hari – hari dalam seminggu ini di SMP Negeri 15 Yogyakarta saat siang dengan terik matahari yang sangat menyengat. Pelaksanaan program bela negara untuk kelas VII dan kelas VIII berlangsung selama 5 hari dari tanggal 1 sampai 5 Agustus 2022 sebagai bentuk menumbuhkan rasa nasionalisme di dada para pelajar.
Nasionalisme? Ya nasionalisme. Satu kata yang memiliki makna luar biasa. Seringkali kita mengetahui nasionalisme itu dengan arti cinta terhadap tanah air. Tanah air kita tentunya, Indonesia tercinta. Sebenarnya apa itu nasionalisme? Nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham yang menganggap kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi yang harus disertakan terhadap negara kebangsaan atau sebagai sikap mental dan tingkah laku individu maupun masyarakat yang menunjukkan loyalitas dan pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa cinta tanah air yang tidak berlebihan tentunya.
Dalam upaya mendirikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Dahulu, Presiden Soekarno mengadopsi gagasan Ernest Renan tentang nasionalisme yang merujuk pada kesepakatan politik untuk mencapai cita-cita masa depan bersama sebagai bangsa yang senasib sepenanggungan dan kesediaan berkorban untuk menjaga semangat kebangsaan.
Nasionalisme dalam pandangannya bukanlah nasionalisme sempit, melainkan lebih mencerminkan humanisme dan internasionalisme yang terlahir dari tiga kondisi yaitu adanya eksploitasi ekonomi, kekecewaan politik akibat dominasi kekuasaan asing, dan hilangnya hak mengembangkan kebudayaan lokal di bawah cengkeraman sistem pendidikan kolonial.
Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di kalangan masyarakat sebetulnya bukan perkara baru, melainkan permasalahan klasik yang terus dialami bangsa ini sejak Indonesia merdeka dari penjajahan kolonial hingga saat ini. Hasil survei LSI Denny JA patut direnungkan. Dari berbagai Survei menunjukkan bahwa sejak dekade 10 tahun ini jumlah warga yang pro-Pancasila semakin berkurang setidak- tidaknya.
Di era kolonial, nasionalisme dibangun atas kesadaran bersama yang dipupuk atas dasar perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan untuk terbebas dari belenggu penjajahan kolonial. Dalam pemerintahan Orde Lama, nasionalisme dibangun untuk membangun Indonesia ke arah yang lebih baik dengan mengedepankan kebudayaan lokal dan nasional serta sekeras mungkin menutup keran terhadap pengaruh kebudayaan asing.
Sementara di era Orde Baru nasionalisme dipupuk dan dibentuk dalam doktrin- doktrin yang bersifat top-down serta terkesan digunakakan sebagai legitimasi Jika nasionalisme dalam konteks dulu dibangun untuk membentuk kesadaran kolektif demi memerdekakan diri dari kolonialisme, di era kontemporer ini nasionalisme harus dibangun untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju dan berdaulat. Oleh karena itu, diperlukan strategi-strategi yang tepat dan efisien dalam upaya menumbuhkembangkan kembali nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia kontemporer, khususnya di kalangan kelompok muda.
Menumbuhkan Rasa Nasionalisme di dada generasi muda
Nasionalisme sangat diperlukan dalam kelangsungan suatu negara dengan harapan memunculkan rasa persatuan di dalam negara tersebut. Bagaiman dengan kondisi sekarang? Di zaman sekarang yang serba teknologi yaitu era teknologi seperti ini, rasa nasionalisme mulai berkurang terutama di kalangan pelajar. Budaya dan teknologi saat ini mulai menghiasi kebiasaan pelajar saat ini. Kebiasaan yang sesuai dengan kebudayaan kita tidaklah akan menjadi maslah. Namun kebiasaan yang bertentangan dengan kebudayaan kita tentunya akan memunculkan beberapa maslah yang nantinya juga berpengaruh dalam tingkat nasionalisme terhadap bangsa.
Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan zaman yang semakin maju malah menyebabkan semakin memudarnya rasa nasionalisme dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi muda di Indonesia. Nasionalisme sangat penting untuk kehidupan berbangsa dan bernegara
Diperlukan sekali upaya-upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda. Salah satunya melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang didapat lewat pembiasaan pembelajaran di sekolah. Selain itu juga dilakukan dengan pembiasaan-pembiasaan menyanyikan lagu nasional. Penghormatan bendera merah putih, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masih banyak lagi upaya yang dapat dilakukan lewat pendidikan di sekolah. Hal terpenting dalam upaya tersebut adalah dapat dilakukan dengan sistem berkelanjutan atau dilakukan pembiasaan dan tida hanya dilakukan satu atau dua kali saja. Dengan demikian rasa nasionalisme dalam diri pelajar atau generasi muda akan terus berkembang. Di era Indonesia modern yang ditandai dengan derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang dirayakan secara gegap gempita, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam hal kesadaran berbangsa dan bernegara. Derasnya gempuran kebudayaan asing yang terfasilitasi dengan media dan teknologi internet dapat secara bebas leluasa hadir di tengah-tengah masyarakat kita dan berpotensi mendominasi serta memengaruhi kebudayaan lokal.
Selanjutnya, penguatan nasionalisme dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya populer, seperti kegiatan olah raga, musik, film, kompetisi pendidikan, dan masih banyak lagi. Suksesnya perayaan Asian Games yang dibarengi dengan meningkatkan prestasi altet-atlet Indonesia terbukti berhasil dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan kebanggaan menjadi bagian dari bangsa Indonesia di kalangan masyarakat.
Selain itu, kemenangan siswa Indonesia dalam meraih medali emas di Olimpiade Matematika di Lucknow India serta kemenangan penyanyi muda Indonesia, Claudia Emmanuela Santoso, dalam ajang pencarian bakat di Jerman juga sukses dalam membangun nasionalisme di kalangan masyarakat. Sebagai bangsa yang terdiri dari beragam unsur kebudayaan, Indonesia memiliki keunggulan di bidang kreativitas seni dan budaya sehingga nasionalisme dapat diinternalisasi dan diolah secara kekinian dengan menonjolkan kebhinekaan budaya dalam bentuk kegiatan-kegiatan kreatif di kancah internasional untuk rasa kebanggaan terhadap Indonesia. Red by hy
Tinggalkan Komentar