Karya : Vincentia Maura Ghace Noegrahaeni (VIII E)
Pada suatu hari hiduplah seorang remaja berumur 13 tahun dan bernama Vita. Vita tinggal bersama keluarganya di perkotaan. Vita masih duduk di bangku SMP. Di sekolahnya, Vita memiliki teman yaitu Karin. Vita dan Karin selalu bermain bersama. Vita selalu curhat kepada sahabatnya itu, begitu juga sebaliknya.
Kring… Kring… Kring…
Jam Wrecker milik Vita berbunyi pada jam 05.00, tanda bahwa Sang Fajar akan terbit.
“Hooaamm…. huftt andai masih bisa 5 menit lagi” Kata Vita sambil mengeluh, karena ia tidak bisa tidur lagi selama 5 menit.
Hari ini Vita harus berangkat pagi, karena Vita harus piket, makadari itu Vita tidak bisa tidur kembali.
“Males, tapi harus semangat. Ngantuk, tapi harus kuat” Kata Vita untuk mengawali hari ini.
Vita langsung mengambil handuk dan segera masuk ke kamar mandi untuk mandi.
Setelah selesai mandi, Vita langsung mengambil seragam yang ada dilemarinya.
Setelah mengambil seragamnya di lemari, Vita segera memakai seragam itu.
Setelah selesai memakai seragam, Vita langsung berangkat, ia tidak sarapan terlebih dahulu, karena jarak rumah dan sekolahannya yang cukup jauh. Namun, Vita membawa bekal, jadi ia bisa memakan bekalnya saat sampai di sekolahnya.
Sesampainya di sekolah, Vita langsung pergi ke kelasnya untuk segera piket. Selesai piket, Vita menunggu Karin datang di kelasnya. Sembari menunggu, Vita memakan bekalnya itu, agar Vita memiliki cukup tenaga untuk belajar.
Saat Karin sampai di sekolah, Vita langsung menyambut Karin dengan bahagia.
“Selamat pagi Karin”Kata Vita menyapa
“Iya, pagi juga Vita”Jawab Karin dengan wajah yang pucat.
“Kamu kenapa? Kok wajah kamu pucat? Kamu sakit?” Tanya Vita
“Ah gak kok, ini emang wajah aku aja yang pucat” Jawab Karin
“Kamu gak bohong kan?” Tanya Vita lagi
“Gak kok” Jawab Karin
“Yasudah, nanti kalau misalnya kamu pusing bilang aja ya, aku takut kamu kenapa-napa” Kata Vita
“Iya, kamu gak perlu khawatir” Jawab Karin
Jelas Vita khawatir dengan Karin, karena Karin adalah satu-satunya sahabat yang Vita punya. Semasa SD Vita tidak memiliki sahabat bahkan teman, karena ia dijauhi oleh teman-teman SD-nya tanpa alasan yang jelas.
Teng… Teng… Teng…
Tanda bahwa pelajaran akan dimulai sudah berbunyi, kini Vita dan Karin duduk sesuai tempat yang sudah dipilihkan oleh guru minggu lalu.
Selama pembelajaran, pelajaran berjalan seperti biasa. Sampai ketika pada pelajaran Pak Mario, yaitu pelajaran IPA.
Secara tiba-tiba Karin tidak sadarkan diri, yang berarti Karin pingsan.
Kejadian itu membuat satu kelas menatap ke arahnya termasuk Pak Mario. Pak Mario dengan sigap, langsung membawa Karin ke UKS, Pak Mario menggendong Karin menuju UKS.
Berbeda dengan Vita, Vita langsung pergi ke Ruang Guru lebih dahulu untuk menemui Wali Kelasnya agar dapat menelfon orang tua Karin dan mengabari keadaan Karin dengan segera.
Setelah memberi tahu ke Wali Kelasnya, Vita segera menyusul Pak Mario ke UKS.
Setibanya Vita di UKS, ia langsung mengahampiri Karin yang sedang tergeletak di kasur UKS. Vita izin kepada Pak Mario untuk menemani Karin sampai Orang Tuanya datang.
“Pak Mario, saya mohon izin, saya ingin menemani Karin sampai orang tuanya datang, apakah boleh Pak?” Tanya Vita
“Baiklah, boleh, tapi kamu ke kelas terlebih dahulu, membereskan meja milik Karin, terus tas nya bawa ke UKS ya? Biar nanti waktu orang tua Karin datang bisa langsjng pulang tidak usah balik ke kelas” Jawab Pak Mario
Karena Pak Mario tahu bahwa Vita adalah sahabat Karin, Pak Mario mengizinkan Vita, namun, dengan syarat membawa tas Karin ke UKS.
“Baik Pak” Kata Vita
Vita langsung bersama Pak Mario kembali ke kelas meninggalkan Karin di UKS sebentar.
Sesampainya di kelas, Vita langsung membereskan meja dan membawa tas Karin ke UKS. Sedangkan Pak Mario, Pak Mario melanjutkan pelajaran seperti biasa.
“Permisi pak, saya izin ke UKS” Kata Vita meminta izin ke Pak Mario
“Iya, silahkan” Jawab Pak Mario
Vita langsung pergi meninggalkan kelas, Vita langsung pergi ke UKS untuk menemani Karin.
Sesampainya Vita di UKS, Vita langsung menaruh tas milik Karin di lantai dekat kasur UKS. Menunggu bukan lah hal yang mudah, harus mempunyai kesabaran yang cukup. Karena Vita bosan, Vita mulai membuka tas milik Karin, walaupun itu adalah privasi milik Karin, tapi karena Karin adalah sahabatnya, jadi Vita anggap itu bukanlah suatu privasi.
Saat ingin menggeledah isi tas Karin, secara tiba-tiba Karin sadar. Itu membuat Vita terkejut, dan melupakan tas Karin yang ingin di geledah itu.
“Karin? Akhirnya kamu sadar Karin” Kata Vita sambil tersenyum
“………” Tidak ada satu jawab an dari Karin
“Tadi kamu pingsan, terus langsung di bawa sama Pak Mario ke sini” Kata Vita
“Kok kamu bisa sih pingsan? Udah keliatan kalau kamu tuh mukanya pucet, kamu pusing? Atau kenapa? Bilang dong” Tanya Vita khawatir
“Ah enggak, aku cuman belum makan aja, terus gak ada tenaga buat sekolah hari ini, kan tadi aku hampir telat” Jawab Karin dengan nada yang masih lemas
“Yaudah, kamu tunggu sini, biar aku ke kantin cari makanan” Kata Vita
“Ga us-” Jawab Karin belum menyelesaikan omongan nya, karena Vita langsung pergi ke kantin.
5 Menit kemudian, Vita kembali ke UKS.
Sesampainya Vita di UKS, Vita langsung ke tempat Karin.
“Ini Karin, makanannya, kamu harus makan ini, kalau kamu gak makan, aku juga gak bakal makan sampe besok, ato bahkan selamanya” Kata Vita
“Huft.. Yaudah, aku makan deh, makasih ya Vita” Kata Karin
“Iya sama-sama” Jawab Vita
Karin langsung memakan makanan yang dibelikan oleh Vita itu.
“Makanya, sebelum sekolah itu makan, takut nya malah pingsan lagi, lemess” Kata Vita
“Hehehe iyaa Vita” Jawab Karin
“Udah, dihabisin tuh makanan” Kata Vita
Karin hanya mengangguk kepalanya saja.
Setelah makananya habis, Vita langsung membuang wadah makanan itu ke tempat sampah yang ada di luar UKS. Saat Vita keluar, Vita melihat orang tua Karin datang. Vita langsung segera masuk kedalam dan memberi tahu Karin bahwa orang tuanya telah datang.
“Karin, ortu kamu udah datang” Kata Vita
“Ohya?” Tanya Karin
“Iya” Jawab Vita
Saat orang tua Karin datang, Vita langsung mengambil tas Karin yang ada di lantai, agar bisa dibawa pulang.
Saat Karin ingin pulang, Vita mengucapkan kembali kalimat yang Vita ucapkan tadi.
“Sebelum sekolah itu makan, takutnya pingsan lagi”
“Hehe iya, maaf ya udah ngerepotin” Jawab Karin
“Terimakasih ya Vita, sudah mau nemenin Karin di UKS” Kata ucapan terimakasih dari orang tua Karin
“Iya sama-sama” Jawab Vita dengan tersenyum
Setelah Karin pergi pulang, Vita kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran seperti biasa.
——Selesai——